Perjalanan dari Makassar ke Tanjung Bira, Bulukumba

Setelah puas solo travel di Toraja selama 2 hari, akhirnya saya pun kembali ke Makassar untuk melanjutkan petualangan seru selanjut nya menuju Tanjung Bira. Setelah menempuh 8 jam perjalanan lamanya, tanggal 23 Maret 2013 pukul 04.00 pagi akhirnya saya sampai di pool bus Litha Makassar. Kondisi kota Makassar saat itu masih cukup ‘terlelap’ karena suasana nya masih sepi sekali dan tidak terlihat ada nya sama sekali pete-pete yang lewat. Hal tersebut memaksa saya untuk duduk sendirian ditemani bangku panjang di pool bus dengan kenyamanan seadanya dan menunggu hingga suasana kota Makassar kembali ‘terbangun’.

Pukul 05.00 terlihat pete-pete sudah mulai ada yang lewat, saya pun bangkit mengumpulkan tenaga kembali dan mematung di pinggir jalan sambil melambai-lambai berharap ada pete-pete berhenti dengan tujuan Pasar Sentral untuk mampir ke rumah teman terlebih dulu. Sekedar info saja, alasan saya tidak memilih taksi karena saya takut harga nya di ‘ketok’ dan tidak memilih ojek karena takut ketemu geng motor di Makassar yang kebrutalan nya sudah cukup terkenal di media massa Indonesia :D

Bila perjalanan sebelum-sebelum nya di Makassar dan Tana Toraja saya hanya sendirian, maka perjalanan menuju Tanjung Bira ini saya akan di temani oleh 2 teman yang tinggal di Makassar yang kebetulan kedua nya wanita. Awal nya saya mengira perjalanan menuju Tanjung Bira dari Makassar kali ini akan menggunakan jasa mobil travel yang saya baca-baca di blog menghabiskan biaya per orang nya sekitar 55 – 65 ribu rupiah sekali jalan dengan lama perjalanan sekitar 4,5 – 5 jam. Ternyata kedua teman saya lebih memilih menggunakan motor pribadi dengan alasan praktis secara transportasi, lebih ekonomis dan tidak perlu duduk sempit-sempitan di dalam mobil travel (*pengalaman pribadi teman saya*). Saya sebagai pendatang dari Jakarta hanya mengangguk dan tersenyum sebagai tanda setuju atau bahasa gaul nya Challenge Accepted!

Dengan menggunakan 2 motor, dengan posisi teman saya berboncengan berdua dan saya sendirian (*ditemani backpack + tripod*) kami pun berangkat pukul 10.00 dari Makassar. Curhat sedikit, sebenar nya keadaan saya saat itu sungguh tidak fit karena sedang mengalami flu sedang yang menjurus berat akibat kelamaan duduk di bus ber AC yang dingin banget waktu perjalanan pulang dari Toraja. Cuma demi menjaga gengsi dari teman saya, jadi saya pun tetap nekat naik motor menuju Tanjung Bira ini walau harus berkali-kali bersin dan membuang in*u* di tengah jalan

Cuaca pagi hingga siang saat itu cukup lah terik, panas nya menyengat mirip seperti suasana Jakarta. Yang menarik di sini menurut saya adalah cara pengendara motor dan mobil mengemudikan kendaraan nya. Sepanjang perjalanan dari Makassar – Tanjung Bira, umum nya cara berkendara nya tidak lah jauh berbeda dengan Jakarta bisa di katakan 11-12, beda nya di sini itu baik motor maupun mobil nya suka sekali membunyikan klakson nya tanpa alasan yang jelas. Saking sering terdengar nya suara klakson, lama-lama saya pun menggangap nya sebagai tanda ‘keakraban’ :D Tidak percaya dengan pengalaman saya? Coba saja datang kemari!

Secara umum perjalanan Makassar ke Tanjung Bira ini cukup menyenangkan karena pemandangan indah yang di tawarkan kiri dan kanan sepanjang jalan yang beraneka ragam. Saya sendiri menghitung total jarak yang di tempuh di kisaran 205 km dengan rincian sekitar 150 km jalur dominan lurus saja dan tiap 50 km itu menawarkan suasana berbeda seperti perumahan, sawah, deretan pohon kelapa dan pinggiran pantai. Hebat nya perjalanan 205 km ini di tempuh hanya dengan 2 kali berhenti, 1 di supermarket untuk membeli minuman botol dan 1 di pom bensin, jujur saya tidak menyangka teman saya begitu strong nya Woooohooooo!

Dengan kecepatan stabil di kisaran 40-50 km/jam, akhirnya kami tiba di Tanjung Bira pukul 16.00 atau 6 jam perjalanan. Perlu di waspadai bagi anda yang mau mengendarai motor ke Tanjung Bira ini, walau secara umum kontur jalanan mulus beraspal setelah menempuh jarak 100 km dari Makassar tapi masih ada beberapa lubang ‘menganga’ yang cukup membahayakan yang bisa membuat motor terjungkal. Kalau masih dekat-dekat Makassar atau 100 km pertama sih jalanannya buruk banget karena lubang dimana-mana yang otomatis mengendarai motor nya pelan-pelan saja.

Selain itu pastikan berkendara dari pagi hari sehingga sampai di tujuan sore hari maksimal pukul 17.00 waktu Makassar karena banyak isu sering terjadi perampokan motor di daerah yang dilewati dari Makassar – Tanjung Bira ini. Dari sisi keamanan berkendara, karena jalanan relatif mulus, lebar, jalur dominan lurus dan arus lalu lintas lancar sekali mengakibatkan banyak kendaraan roda 4 yang melaju kencang seperti di sirkuit F1 sehingga berkendara di siang hari tentu dapat memberi penglihatan lebih buat pengendara motor maupun mobil.

Dari segi bahan bakar, perjalanan satu arah ini menghabiskan kira-kira 4 Liter bensin atau sekitar 18 ribu rupiah, jauh lebih hemat ongkos nya di bandingkan menaiki jasa mobil travel di kisaran 55 ribu sekali jalan selain itu tentu nya mendapat pengalaman baru yang tidak terbayarkan