MalaysiaTravel ( Outside Indonesia )

Hari 1 : Kuala Lumpur ( KL Tower, Petronas Twin Tower, Alor Street, Sunshine Bedz Hostel )

Petronas Twin Tower, Kuala Lumpur

Berawal dari promo ke Kuala Lumpur seharga 100 ribu rupiah dari Air Asia yang di beli di Bulan November 2012, akhirnya saya pun menginjakkan kaki pertama kali nya keluar negri. Kuala Lumpur memang terletak tidak jauh dari Jakarta, hanya butuh 2 jam penerbangan saja, tetapi pengalaman pertama kali nya keluar negri ini tentu saja menjadi pionir buat saya pribadi untuk travelling menuju negara-negara lain nya di luar Indonesia :senang:

[spoiler title=”Itinerary Trip di Kuala Lumpur (07 Maret 2013)”]

Itin dalam Waktu Malaysia GMT +8

13.30 – 15.30  : Penerbangan Jakarta – Kuala Lumpur LCCT
16.00 – 17.00  : LCCT menuju KL Sentral
17.00 – 21.00 : Menuju Sunshine Bedz Hostel ( Terjadi Human Error dalam mencari Hostel )
22.00 – 00.30 : Alor Street, KL Tower, Petronas Tower

[/spoiler]

Dalam perjalanan ini yang asli nya menggunakan rute Jakarta – KL – Bangkok – Jakarta, saya dan teman perjalanan (kakak saya) memilih hanya membeli 1 bagasi 20 Kg dalam perjalanan Bangkok – Jakarta. Karena hal tersebut, saya sendiri memilih menggunakan backpack yang sehari-hari digunakan untuk ngantor untuk meminimalkan bawaan dengan pikiran akan membeli baju-baju murah di bangkok nanti.

Sesampai nya di Terminal 3,Bandara SoeTa dan membayar airport tax internasional 150 ribu (*lebih mahal dari tiket pesawat*) semua berjalan dengan lancar untuk saya kecuali kakak saya yang mendapat perintah untuk mengeluarkan sunblock 180 ml ketika pengecekan imigrasi, padahal kemarin nya sudah diberitahu jangan membawa cairan lebih dari 100 ml ke kabin :sigh:

Setelah proses take off dan landing yang lancar, saya pun akhirnya menginjakkan kaki ke bandara LCCT, Kuala Lumpur pukul 15.30. Sekilas melihat bandara LCCT ini, menurut saya pribadi masih bagusan terminal 3, Bandara Soekarno Hatta :D Ketika menuju counter imigrasi, dari jauh sudah terlihat banyak orang yang sedang mengantri, dan yang menarik perhatian saya waktu itu adalah 3 turis asal Korea Selatan 2 laki dan 1 perempuan. Karena saya laki tulen, tentu perempuan korea nya yang menarik perhatian lebih karena wajah nya mirip artis Korea, mulus  bener dan cantik pasti nya!!!

Sehabis proses pengecekan imigrasi selesai, saya pun berjalan ke arah keluar dari bandara LCCT ini. Tidak jauh dari pintu keluar, berderet counter penjualan tiket bus resmi, saya sendiri membeli tiket bus Aerobus LCCT – KL Sentral seharga 8 RM. Begitu keluar dari bandara LCCT, hawa panas langsung menyengat, cuaca siang menjelang sore saat itu tidak jauh berbeda dengan Jakarta jam 12 siang, hottt… Untung saja kami menunggu keberangkatan didalam bus ber AC dan bus pun berangkat tepat pukul 15.00 sesuai jadwal.

Counter Tiket, Tiket Aerobus, Bus Aerobus

Perjalanan dari bandara LCCT menuju KL Sentral memakan waktu 1 jam, tidak terlalu terasa buat saya karena tertidur dalam bus akibat semalam sebelum nya begadang sibuk mengatur itinerary, hosh… Buat saya yang baru pertama kali datang, KL Sentral seperti pusat semua transportasi umum di KL seperti bus, KTM, LRT dan taksi.

Tapi berhubung hostel yang sudah di booking online terletak di area Bukit Bintang, maka saya pun harus menaiki monorail. Sempat bingung di awal karena tidak menemukan stasiun monorail di KL Sentral dan setelah bertanya-tanya, ternyata stasiun monorail KL Sentral ini lokasi nya berbeda. Jadi ketika turun dari bus (lantai paling dasar), seharusnya saya cukup berjalan lurus saja mengikuti keramaian karena umumnya mereka menuju monorail.

Peta Monorail KL

Setelah menemukan stasiun monorail KL Sentral yang jarak nya kira-kira 500 m dari pemberhentian bus, saya pun membeli tiket yang berbentuk koin seharga 2.1 RM untuk tujuan Bukit Bintang. Tidak perlu menunggu lama, monorail sudah tiba dan inilah pengalaman pertama menaiki monorail yang nyaman, dingin dan cepat pasti nya, andai di Jakarta ada beginian…

Sehabis turun dari Monorail ini lah, kami agak kesulitan menemukan letak Sunshine Bedz Hostel. Pengalaman pertama dalam mencari letak hostel tidak semudah yang saya pikirkan di awal, padahal saya sudah mencetak alamat, telpon dan cara-cara menuju ke hostel ini sebagai panduan.

Kira-kira 3 jam lama nya, saya harus mengitari jalanan besar Bukit Bintang beberapa kali dan bertanya kepada orang sekitar yang mana hasil nya nihil. Sempat ada cahaya terang ketika kami bertanya ke bagian Tourist Information Counter yang berada di jalanan Bukit Bintang ini, petugas nya sangat ramah dan berusaha memberikan kami informasi namun sayang hasil nya masih nihil.

Sampai akhirnya kami memutuskan berhenti di Starbucks di Bukit Bintang Plaza untuk istirahat dan menggunakan fasilitas wifi nya untuk browsing. Dan sehabis meminum 1 gelas ice chocolate seharga 16 RM yang di bagi ber 2, pikiran dan tenaga saya di recharge kembali. Dari hasil browsing-browsing di Starbucks itu dan di tambah semangat 45 lah akhirnya saya berhasil menemukan letak Sunshine Bedz Hostel yang letak nya tertutup karena sedang ada pembangunan MRT  :sweating:

Sunshine Bedz Hostel, Bukit Bintang

Sunshine Bedz KL, Bukit Bintang
Kamar Tidur - Sunshine Bedz Kuala Lumpur
Kamar Tidur – Sunshine Bedz Kuala Lumpur
Kamar Mandi - Sunshine Bedz Kuala Lumpur
Kamar Mandi – Sunshine Bedz Kuala Lumpur
Colokan Listrik di Setiap Tempat Tidur
Colokan Listrik di Setiap Tempat Tidur

Di luar dari kesulitan menemukan tempat ini, secara overall saya puas telah memesan penginapan di hostel ini. Kamar tidur yang bersih & dingin, toilet yang bersih dan nyaman, wifi yang kencang, serta mendapat breakfast roti cukup saya bayarkan hanya seharga 30 RM per malam nya. Hostel ini memiliki website di alamat sunshinebedz.com.my tetapi saya memesan kamar tipe “Deluxe 6 Bed Mixed Dorm” di hostel ini secara online di hostelworld.com dan pemesanan nya menggunakan kartu kredit (charge 2$).

Di kamar tipe ini juga terdapat loker masing-masing, tetapi gembok nya harus di bawa masing-masing ya, untung saja waktu itu saya ada bawa gembok cadangan buat jaga-jaga dan ternyata berguna juga. Ketika itu di kamar saya hanya terdapat 2 orang laki-laki yang 1 berasal dari filipina yang cukup ramah dan sempat ngobrol dengan saya dan yang 1 kelihatan nya berasal dari Arab, untung tidak ada yang tidur ngorok saat itu. Oh ya letak hostel ini berada di lantai 2, untuk lantai 1 nya sendiri di tempati tempat pijat, kelihatan nya plus-plus karena wanita nya sexy-sexy pakaian nya :crot:

Alor Street, KL Tower, Petronas Twin Tower

Sehabis badan segar kembali akibat di guyur air, tiba waktu nya mengisi perut yang belum di isi makanan sejak siang. Saya pun langsung bergegas menuju Alor Street yang letak nya sangat dekat dari hostel ini. Sepanjang jalanan ini terdapat bermacam-macam rumah makan yang masih terlihat ramai di malam kala itu. Di sini terdapat juga berbagai street food yang menggiurkan, nyummy…

Selain menjual makanan dan minuman, terlihat beberapa ada yang menjual aksesoris pernak pernik dan boneka. Saya sendiri malam itu membeli nasi goreng seafood seharga 7 RM dan es lemon tea seharga 2.5 RM, porsi nya cukup mengenyangkan dan enakkkkk.

Alor Street, Bukit Bintang KL
Street Food di Alor Street, nyummy…

Tujuan berikut nya sehabis makan malam ini adalah KL Tower dan Petronas Twin Tower yang jarak nya berdekatan. Saya sendiri tidak terlalu sulit menemukan penunjuk jalan karena ketika nyasar dalam mencari hostel, tanpa sengaja menemukan jalanan yang mengarah ke KL Tower dan Petronas Twin Tower.

Pada saat saya menuju ke TKP, terlihat beberapa turis lain juga berjalan kaki mengarah ke arah yang sama. Untuk KL Tower nya sendiri menurut saya biasa-biasa saja, sehingga tidak lama kami berada di sini dan memilih langsung menuju Petronas Twin Tower. Dalam perjalanan menuju ke sana, saya melewati beberapa klub malam yang ramai sekali dan terlihat beberapa wanita cantik yang penampilan nya cukup wowww (*lumayan buat cuci mata malam-malam*).

Di sekitar Petronas Twin Tower saat itu sepi mengingat waktu sudah pukul 00.00, tetapi saya cukup beruntung karena masih dapat melihat dan mengabadikan dalam keadaan lampu-lampu yang menyala sebab tidak lama setelah itu lampu-lampu dimatikan dan memaksa saya pulang. Tetapi saya masih mempunyai mimpi suatu saat nanti untuk bisa menikmati pemandangan dari SkyBridge Petronas Twin Tower ini :hero:

Plang Penunjuk Jalan ke KL Tower dan Petronas Twin Tower
View KL Tower dari Hostel Sunshine Bedz KL
Petronas Twin Tower, Kuala Lumpur

Sebelum pulang ke hostel, saya mampir terlebih dahulu ke 7 Eleven untuk membeli 1 botol air mineral besar seharga 2.7 RM karena di hostel tidak tersedia free air mineral dingin tetapi kalau mau air panas tersedia secara gratis, alasan lain karena lidah saya bukan lah lidah super yang bisa meminum banyak air panas layak nya air dingin :siul:

Perkiraan Biaya per Orang ( Exclude Tiket Pesawat + Airport Tax )

No.KeteranganBiaya ( RM ) – Kurs : Rp 3.160
1.Tiket Aerobus LCCT – KL Sentral8
2.Monorail KL Sentral – Bukit Bintang2.1
3.Starbucks Ice Chocolate8
4.Hostel Sunshine Bedz 1 Malam30
5.Nasi Goreng Seafood & Es Lemon Tea9.5
6.Air Mineral Botol Besar2.7
Total60.3 RM = Rp 191.000
frenkeyblog
the authorfrenkeyblog
Part Time Blogger, Full Time Programmer
Biar penulis tetap selalu semangat menulis artikel seputar travelling, mohon support nya dengan membelikan gue sepiring nasi padang dan segelas es cendol ya :-)

Klik link Nihbuatjajan di bawah ya, Thank in Advance!

Nih buat jajan

25 Comments

  • Hi, hotel yg recomended yg deket petronas twin tower , kl tower dimana yah ?? Thanks before

  • 2 minggu lagi akan ke KL, kira2 di sunshine bedz nya nyaman nggk yah untuk berdua sya dan ibu ku. Dri maps sy liat tempatnya strategis soalnya… Klo memungkinkan sya akan nginap dsana, kira2 ada hotel rekomendasi lain nggk ya..? 😁

  • kan pk air asia mas e.. jadi pasti turunya di LCCT cb naek maskapai lain psti di KLIA baguss itu bandara ee :calm:

    • Sekarang bandara LCCT udah ga di pakai lagi, sebagai pengganti nya bandara KLIA2 yang digunakan. AirAsia landing nya di KLIA2, bandara baru fasilitas juga masi mulussss :p

    • Mas Bro, Iky Ary…kbetulan sy mw ke KL pake Airasia jg, ntar januari…kata pihak airasiago KL,skrg turunnya di KLIA2. Udh pernah lihat KLIA2 Blom ? Letaknya dmn? Thx

      • Hallo Bro Candra,

        Saya oktober 2014 kemarin baru dari KLIA2, letak nya berdekatan sama KLIA, secara transportasi di KLIA2 juga banyak pilihan nya dari Bus, Taksi, KLIA Express ( Kereta ).

        Saya sendiri waktu itu memakai Bus dari KLIA2 ke KL Sentral, biaya nya 10 ringgit,

    • Hi Juan,

      Sorry if you don’t understand because i’m using Indonesian Language in this blog :shy:

      I hope your trip to KL will be fun, cheers :bye:

    • Hallo,

      transportasi umum di KL sangat mudah, kalau kurang jelas, minta peta jalur transportasi MRT, LRT, Monorail di bagian informasi wisata aja di bandara. Waktu itu saya bermodalkan peta jalur transportasi umum di KL, sudah bisa jalan-jalan kemana tanpa ada cerita nyasar :)

      • aku da pernah ke KL sebelumnya.. tapi karena ngekor sama org.. plus ntuh org mainnya naik taxi mulu.. jdi rada bingung soal transportasi soal kereta”an.. tgl 23 mei ini .. saya akan ke KL lagi .. (ajak adek jln” ksana)
        rasanya rada deg”an (jdi Leader gtu lho :hero: ) #lho? :shy:
        Doain moga sukses jalan”nya dan ga kesasar.. :peace:
        plus moga ga di goda” orang genit kek sebelumnya :angry:

    • Nginep di hostel juga aja sis, tapi cari yang kamar private.

      Tapi bukan berarti harga kamar privat hostel lebih murah dari hotel ya, ada juga yang lebih mahal, jadi baik nya di compare dulu ;)

  • sy tiba di KL di LCCT tgl 24 jan 2014. Sebaiknya apa naik taxi menuju bukit bintang ? sy stay d KL Plaza di mall Fahrenheit 88. Budget taxi brp y dari LCCT menuju BB ?
    Brp lama perjlnannya ? 45 menit ? tks. :sigh:

    • Wah kalau masalah taxi, ga ada info nih sis, soalnya waktu itu dari Bandara saya naik bus ke KL Sentral terus lanjut naik monorail dari KL Sentral ke Bukit Bintang nya, lama perjalanan total sekitar 1,5 – 2 jam.

    • Hi Febby, kalau pergi nya bersama teman-teman yang kuat jalan kaki sekitar 1 – 2 kilometer, maka jalan kaki merupakan pilihan terbaik :sweating:

      Kalau keadaan nya tidak mendukung, maka naik taxi haha.. kalau transportasi umum lain nya kurang tau deh, soalnya waktu itu saya jalan kaki sih :hero:

  • Aiih jadi pingin balik lagi kaann.. gegara kemaren kamera ilang pas pulang dari KL. hiks.. plus mupeng belom nyobain jajan di Alor Street :confused:

    • Wah turut berduka atas kehilangan kamera nya :(
      Smoga bisa segera balik kesana lagi ya buat hilangin rasa mupeng nya hahaha

Leave a Reply