Jawa TengahTravel ( Indonesia )

Hari 2 : Liburan ke Dieng ( Sunrise Sikunir, Theater Dieng, Bukit Sikendil, Kawah Sikidang, Candi Arjuna )

View dari Bukit Sikunir - Dieng

Saya terbangun dari tidur akibat alarm HP sekitar pukul 03.00  Suasana begitu sepi ketika saya melihat keluar homestay, pikiran saya saat itu adalah peserta di homestay sebelah belum pada bangun, saya pun melanjutkan tidur saya dalam selimut.

Sekitar pukul 03.45 HP saya berdering di telpon oleh homestay sebelah dan mengabari saya untuk siap-siap segera karena peserta homestay sebelah sudah pada siap :noooo:

Bergegas saya pun membangunkan teman-teman saya dan membangunkan kamar sebelah peserta lain agar segera bersiap. Setelah siap perlengkapan yang di bawa dan tidak lupa gosok gigi, kami pun masuk ke dalam bus menuju bukit sikunir. Suasana di dalam bus saat itu tidak terlihat apa-apa untuk jendela kiri-kanan, penerangan yang ada hanyalah dari lampu bus yang menyorot ke depan jalan raya.

Tapi jika merasakan guncangan-guncangan yang ada bisa di pastikan jalanan nya bergelombang dan tidak terlalu mulus. Bus hanya mampu membawa rombongan peserta sampai ke dalam kampung warga saja, apabila membawa motor atau mobil pribadi dapat dilanjutkan hingga pelataran parkir telaga cebong.

Sunrise Sikunir – Dieng

Golden Sunrise di Bukit Sikunir – Dieng
Silver Sunrise di Bukit Sikunir – Dieng

Untuk mencapai sunrise di bukit sikunir, rombongan harus melakukan trekking lebih dahulu kurang lebih 30menit lama nya. Jalur yang di lewati agak terjal dan curam, di sebelah kiri adalah jurang, jadi harus ekstra hati-hati, karena bila terburu-buru dapat menyebabkan tergelincir akibat tanah yang basah. Tetapi semua kesulitan yang ada terbayar ketika sudah mencapai spot sunrise di bukit sikunir.

Keramaian di Bukit Sikunir – Dieng

Pemandangan nya indah sekali :wow: tapi suasana cukup ramai, sehingga harus pintar-pintar mencari spot untuk foto ria  :senang:   Udara nya pun tidak terlalu dingin seperti malam hari selain itu bagi yang lapar atau haus, di bukit sunrise ini terdapat beberapa penjual makanan dan minuman yang menjual makanan ringan dan minuman hangat, sampai ada yang bawa kompor malah :beg:

View dari Bukit Sikunir – Dieng
Bersama Teman Sepermainan
Bersama Teman Sepermainan

Setelah di rasa cukup, rombongan pun turun melalu jalur trekking yang sama. Menurut saya, lebih susah menuruni bukit ini di bandingkan menaiki nya karena jalur nya cukup terjal dan licin, apalagi saya memakai sandal berlogo “Buaya” jadi nya harus ekstra hati-hati buat saya.

Pelataran Parkiran Telaga Cebong
Pelataran Parkiran Telaga Cebong
Telaga Cebong – Dieng

Sesampai nya di bawah, kami melewati telaga Cebong yang indah pemandangan nya. Pada subuh hari tidak terlihat apa-apa karena gelap. Terlihat ada beberapa camp di sekitar telaga ini. Perjalanan kami menyusuri telaga cebong ini tidak melelahkan sama sekali karena di suguhkan pemandangan yang menyejukkan hati :relax:

Akhirnya sesampai nya di homestay, kami pun segera bersih-bersih diri dan melakukan packing karena tiba saat nya untuk check out. Setelah makan pagi, akhirnya pukul 09.00 rombongan kami pun check out.

Tetapi rombongan tidak langsung pulang menuju Jakarta, melainkan di ajak menuju Dieng Plateau Theater. Di dalam mini bioskop ini, film yang di putar seputar tentang asal usul, keadaan masyarakat, mata pencaharian, kondisi geografi, all about Dieng.

Theater Dieng dan Bukit Sikendil – Dieng

Setelah itu kami di ajak menaiki bukit Sikendil yang letak nya tidak jauh dari Dieng Plateau Theater ini. Hanya perlu berjalan sekitar 300 m untuk sampai di sebuah spot batu yang tinggi sekali. Di belakang batu yang tinggi itu terdapat view telaga warna (sebelah kiri) dan Telaga Pengilon (sebelah kanan). Para peserta pun harus antri satu persatu untuk dapat berfoto di batu itu.

Bagi yang phobia ketinggian tidak di sarankan menaiki batu ini :info:

View Telaga Warna (Kiri) dan Telaga Pengilon (Kanan)
Suasana Sekitar Theater Dieng

Setelah selesai misi di Dieng Plateau Theater ini, rombongan di bawah menuju Kawah Sikidang. Selama perjalanan menuju kawah ini, saya sempat mengobrol dengan Pak Edo seputar tentang diri nya, dan ternyata :kaget: ada sebuah celetukan dari teman nya bahwa dia adalah finalis peserta Penghuni Terakhir 3.

Well, karena saya sendiri tidak pernah nonton PETIR 3, jadi saya tidak familiar dengan Pak Edo ini. Selain hal itu, ternyata rombongan mereka adalah orang-orang yang bekerja di partai pengusung Jokowi di Pilkada Jakarta baru-baru ini, cukup wow juga buat saya info tersebut :wtf:

Kawah Sikidang – Dieng

Kawah Sikidang – Dieng

Sesampai nya di tempat wisata Kawah Sikidang, rombongan kami langsung di hampiri oleh banyak penjual masker. Cuaca saat itu mendung, namun tidak menyurutkan buat kami untuk bergegas menuju lokasi kawah. Dari kejauhan sudah tercium menyengat bau belerang, kalau menurut saya pribadi bau nya seperti wc umum yang bau pesing dan jorok :ngakak:

Rombongan Partai yang tidak sengaja ketemu

Bagi yang suka memacu adrenalin dengan menaiki motor trail, di sini di sewakan motor trail seharga 50 ribu untuk durasi setengah jam. Di area kawah sikidang ini banyak sekali warung kopi dengan makanan ringan khas dieng, sungguh nyaman untuk nongkrong sejenak :good:

Komplek Candi Arjuna – Dieng

Komplek Candi Arjuna – Dieng

Dan akhirnya tujuan wisata terakhir di Dieng untuk rombongan kami adalah Komplek Candi Arjuna. Di sini suasana nya begitu asri dan indah, terlihat beberapa candi yang dijadikan spot foto. Disini juga terdapat juga jasa foto bersama hanoman seharga lima ribu rupiah untuk foto sepuas nya

Hanoman di Candi Arjuna – Dieng

Di kawah Sikidang juga ada sebenar nya jasa foto bersama hanoman, namun jumlah nya hanya 3 orang saja, jauh lebih banyak jumlahnya di Candi Arjuna ini. Bagi yang suka foto di atas rumput yang hijau, maka ini lah kesempatan bagi anda, karena rumput nya sangat tertata rapi disini, sangat cocok untuk berfoto ria :senang:

Rombongan pun akhir nya menuju jakarta sekitar pukul 13.30 dan menu makan siang saat itu adalah Mie Ongklok beserta sate ayam, rasa nya mantap :yeah:

Terima kasih sudah membaca cerita perjalanan saya ini, Salam Traveller!

We Are Born to Be Free!

 

frenkeyblog
the authorfrenkeyblog
Part Time Blogger, Full Time Programmer
Biar penulis tetap selalu semangat menulis artikel seputar travelling, mohon support nya dengan membelikan gue sepiring nasi padang dan segelas es cendol ya :-)Klik link Nihbuatjajan di bawah ya, Thank in Advance!

7 Comments

Leave a Reply