Perjalanan Makassar ke Tana Toraja

Menuju Tana Toraja sudah menjadi agenda utama saya ketika datang ke Sulawesi Selatan ini. “Racun” dari buku-buku travel, artikel di blog atau forum yang membahas Tana Toraja membuat saya terpincut untuk menghampiri nya dan syukur nya keinginan itu sudah tercapai! Walau hanya pergi sendirian ke Tana Toraja, tetapi ternyata selama di sana tetap seru dan saya mendapat pengalaman-pengalaman lain yang berkesan, kesimpulan sementara seru juga ternyata solo travel! hahaha :D

Untuk menuju Tana Toraja dari Makassar dapat di tempuh dengan jalur Darat dan jalur Udara. Jalur darat umum nya memakan waktu sekitar 8 – 9 jam perjalanan dan dapat menggunakan bus atau mobil pribadi. Sedangkan jalur udara hanya memakan waktu  45 menit saja tapi dari sisi harga pasti nya lebih mahal mungkin sekitar 4x harga bus. Saya sendiri karena solo backpacker, otomatis menggunakan jasa bus dan bus yang beruntung yang saya gunakan adalah bus Litha bertarif 100 ribu dengan jam keberangkatan pukul 9 malam.

Sehabis berkelana dari Maros, saya pun segera menuju ke Makassar menggunakan pete-pete. Saya awal nya mengira jarak Maros menuju Pasar Sentral di Makassar bisa di tempuh 1 jam saja, ternyata ke “sotoy” an saya tidak seperti diharapkan. MACET nya Makassar yang persis banget kaya di Jakarta dan jarak Maros – Pasar Sentral, Makassar yang jauh membuat saya 3 jam kemudian baru sampai di Pasar Sentral, Makassar.

Ngomong-ngomong kenapa saya harus ke Pasar Sentral segala ya? Padahal kan pool bus Litha ada di Jl. Urip Sumoharjo yang letak nya jauh sebelum Pasar Sentral. Jadi gini, kebetulan saya mendapat kenalan orang asli Makassar yang sudah baik hati mau membantu membelikan tiket bus Litha sehari sebelum nya dan domisilinya disekitar Pasar Sentral, begitu… Tetapi waktu sampai dirumah nya, saya juga numpang mandi sih berhubung lengket banget badan

Singkatnya saya pun akhirnya diantar menggunakan motor sampai ke pool bus Litha di Makassar karena keterbatasan waktu yang ada. Sekilas melihat pool nya cukup luas dan terlihat 5 bus berukuran besar sedang berbaris rapi. Masuk kedalam terlihat banyak calon penumpang yang sedang duduk dan saya pun mencari-cari keterangan tentang bus menuju Toraja. Setelah menemukan bus yang dimaksud, sekilas bus nya terlihat nyaman karena jarak antar seat yang lebar dan pasti nya mudah untuk tidur nyenyak

Dan Ternyata memang benar dugaan saya, begitu masuk bus Litha jurusan Toraja ini suasana nyaman sudah terasa. Pertama karena jarak antar seat yang lebar, kedua karena pada kursi terdapat fasilitas penyanggah kaki dan ketiga di sediakan selimut, pas banget buat saya yang tidak tahan dingin!

Perjalanan menuju Toraja ini saya duduk bersama seorang ibu asli Toraja yang tinggal di Rantepao. Kami mengobrol singkat seputar Jakarta, Toraja dan anak-anak si ibu yang sudah berkeluarga, padahal ngarep di kenalin gitu kalau masih ada anak gadis haha.. Tak terasa 1 jam perjalanan berlalu dan saya pun sudah mulai tertidur lelap, tapi saya ingat bus berhenti 2x sekitar pukul 11 malam dan 2 pagi tapi saya tidak tahu lokasi persis nya dimana berhubung gelap dan baru pertama kali ke Toraja.

Tetapi yang pasti bus sampai di Pasar Rantepao pukul 05.00 pagi dan di turunkan persis di depan perwakilan bus Litha di Pasar Rantepao ini. Buat anda yang susah bangun, tidak perlu khawatir! Karena pasti di bangunkan oleh si kenek seperti saya contohnya yang di bangunkan sampai dengan 3 bahasa ( toraja, indonesia dan bahasa inggris )

So buat anda yang solo travel dan mau ke Toraja, gunakan saja transportasi bus ini, selain nyaman tentu saja bisa menghemat ongkos tidur semalam di penginapan. Tidur di bus ini ga kalah nyaman dengan tidur di penginapan karena suspensi bus nya empuk banget padahal belum pake “Air Suspension” loh, gimana yang pake “Air Suspension”, coba sendiri dah!