Body Rafting di Green Canyon merupakan wisata yang sudah terkenal baik di indonesia maupun oleh bule-bule luar. Karena rasa penasaran saya pun mencoba mengikuti rombongan menuju Pangandaran, tempat lokasi Green Canyon ini berada. Untuk menuju Green Canyon dari Jakarta sendiri memakan waktu hingga 9 jam lama nya, so siap-siap lah fisik anda :D
Sesampai nya di sana dan setelah makan siang, rombongan pun langsung bergegas menuju homestay sebelah untuk memasang perlengkapan Body Rafting. Perlengkapan nya pun saya rasa cukup lengkap, sehingga saya tidak khawatir akan keamanan Body Rafting. Perlengkapan nya ada (atas – bawah) Helm, Life Jacket, Pelindung Lutut (Decker) dan Sandal Gunung.
Para peserta lalu di briefing singkat, setelah itu saya perhatikan ada beberapa Guider yang membawa Dry Box berisi snack, minuman dan kamera yang lalu di bungkus lagi dengan plastik besar. Lalu setelah semua peserta sudah selesai memasang perlengkapan nya, momen sebelum body rafting pun di abadikan :)
Di depan homestay sudah terdapat 2 mobil, 1 truk besar dan 1 mobil pick up terbuka. Para peserta kemudian disuruh naik, saya sendiri memilih truk. Awal nya saya pikir pintu masuk Green Canyon nya adalah di dekat pasar Green Canyon, ternyata salah pemikiran saya tersebut. Lalu saya bertanya kepeserta lain dan diberitahu bila sama seperti rafting-rafting yang lain, para peserta di bawa ke hulu dari sungai tersebut dengan transportasi darat.
Bagi saya yang baru pertama kali mengikuti rafting seperti ini, perjalanan menuju hulu ternyata tidak seindah yang saya bayangkan. Panas, berdebu, lalu jalan terjal dan jurang kiri kanan membuat saya agak wow melihat nya, mata saya bahkan sempat kelilipan kemasukan kotoran dari pohon kelapa.
Ada beberapa wanita juga seram melihat keadaan sekitar dan memilih duduk saja. Perjalanan sendiri memakan waktu sekitar 20menit, dan sesampai nya di bukit yang agak tinggi, kami semua di turunkan.
Setelah itu kami semua harus melanjutkan perjalanan menuruni bukit dengan berjalan kaki, jalan nya cukup terjal namun berkat sandal gunung yang dipakai, perjalanan nya jadi lebih terbantu. Tidak terlalu lama menuruni bukit ini, sekitar 10menit an.
Dari kejauhan sudah terdengar arus sungai, itu pertanda bahwa sudah tidak jauh lagi, saya pun makin bersemangat menuruni bukit ini dan sampai akhirnya sampai juga. Mengutip dari berbagai sumber, asal usul nama Green Canyon karena air nya berwarna hijau akibat lumut yang ada di sekeliling sungai ini. Karena kedatangan saya ketika musim kemarau maka air yang di hasilkan berwarna hijau namun arus sungai nya kecil.
Apabila datang ketika musim hujan maka air yang di hasilkan berwarna coklat akibat lumpur yang terdapat pada dasar sungai yang mengendap bercampur dengan air namun arus sungai yang dihasilkan besar. Track untuk body rafting ini sendiri sekitar 5 km, dan akan ada istirahat sejenak di titik 2,5 km (Info dari guider). Sedangkan lama pengarungan track ini sekitar 4 – 5 jam.
Setelah sampai di hulu sungai, saya melakukan pemanasan sebentar agar tidak terjadi kram, banyak peserta yang kram kaki akibat tidak pemanasan
Begitu sudah siap, saya pun langsung menceburkan diri saya, rasa nya segar sekali dan dingin, saya pun memilih beradaptasi dulu dengan keadaan sekitar. Mengikuti arahan guider yang ada, saya pun memegang life jacket salah satu peserta, begitu juga dengan life jacket saya di tarik peserta lain dst hingga membentuk formasi seperti kereta.
Saya sendiri lebih suka mengikuti formasi yang ada di bandingkan berenang sendiri karena cukup melelahkan. Dalam track body rafting ini ada beberapa titik jeram yang cukup menantang karena arus nya kencang dan selain itu juga sempit karena berada di antara dua batu karang.
Selain itu terdapat juga beberapa batu tinggi, cocok sebagai spot untuk melompat. Yang perlu di waspadai adalah ada beberapa titik yang terdapat batu karang yang cukup dekat dengan posisi punggung, apabila tertabrak dengan batu karang tersebut, rasa nya cukup lumayan, saya sendiri ada mengalami nya.
Lalu apabila anda keluar dari air untuk beberapa saat dan berdiri di atas batu dan diterpa angin, dapat di pastikan badan akan mengigil, saya sendiri mengalami nya, tapi tidak sendiri an juga, karena banyak peserta lain yang mengalami hal serupa, kadang kami tertawa bersama apabila mengigil bersama
Tetapi semua kendala yang ada terbayar ketika di suguhkan pemandangan yang indah selama body rafting ini. Kita dapat menikmati tetesan air yang turun seperti tirai, lalu bila beruntung dapat menikmati pemandangan pelangi yang terbentuk dari tetesan air bersentuhan dengan sinar matahari, suara air yang jatuh dari atas juga dapat memberikan ketenangan hati
Mendekati titik akhir Body Rafting, akan di temukan 1 spot bernama Batu Payung (menurut saya pribadi lebih berbentuk jamur daripada payung) yang tinggi nya skitar 7 meter. Pikiran saya kalau ke Green Canyon ga melompati batu ini rasanya kaya belum pernah ke sini dan pikiran saya itu pun di amini oleh Guider
Saya pun mengikuti arahan Guider cara menaiki batu payung ini, dan setelah sampai di atas batu itu, terdapat percikan air dari atas seperti air hujan.
Ketika melihat ke bawah, rasa nya cukup wow juga buat saya , tapi saya tetap harus melompati nya karena sudah nanggung juga keadaan nya. Tapi ketika itu ada peserta wanita rombongan lain yang ketakutan untuk melompat, setiap sudah sampai di ujung, wanita itu menjerit tidak karuan, sampai-sampai guider nya menawarkan diri melompat bersama wanita itu.
Saya sendiri tetap menunggu sabar giliran hingga wanita itu lompat. Namun karena tidak kunjung berani, akhir nya saya meminta ijin lompat dulu. Saran buat yang takut tapi sudah di atas batu, lompat nya sambil tutup mata aj . Yang menarik ada 1 peserta yang membuka life jacket dan baju nya, wah berani nya (dalam hati saya) selain itu ada peserta lain juga yang berat badan nya cukup besar sehingga ketika menyentuh air, membentuk air mancur tinggi
Tidak jauh dari spot batu payung itu, ada beberapa kapal yang menunggu kehadiran rombongan untuk di antar kembali menuju daratan. Kloter kami terbagi jadi 2, karena 1 kapal hanya dapat memuat skitar 20 orang. Saya sendiri cukup menikmati suasana di atas kapal ini walau agak mengigil juga.
Dan akhirnya sampai juga di daratan,dan keluar di gerbang Green Canyon. Awal nya saya pikir ini adalah pintu masuk nya haha :)
Setelah aktivitas Body Rafting ini, badan rasa nya lelah sekali, rambut juga lengket banget. Saya pun bergegas ingin mandi, namun karena akses kamar mandi yang terbatas cuma 1 kamar mandi, maka saya dan teman-teman cowo 1 homestay memilih mandi di kamar mandi umum di pasar Green Canyon. Harga fasilitas permandian umum 3000 rupiah.
Setelah itu, peserta di sajikan makan malam dengan minuman kelapa muda, wah rasa nya mantap dan segar sekali setelah beraktifitas full hari ini. Acara terakhir untuk hari itu adalah pergi ke pantai Batu Karas. Sharing, BBQ dan ngobrol-ngobrol adalah acara di pantai tersebut.
Saat itu suasana sudah sepi hanya ada 1 rombongan travel lain dan ada terlihat 4 bule yang masih melakukan surfing. Sekitar pukul 22.00 saya dan rombongan yang sudah mengantuk memilih pulang ke homestay dan tidurrrr